Berbagai masalah moral yang melanda bangsa ini sungguh membahayakan nasib generasi penerus bangsa yaitu pemuda. Penyebab tumbuh dan berkembangnya kerusakan moral yang terjadi di sekitar kita sekarang,ada beberapa faktor:
- Yang pertama, karena pola pendidikan orang tua di rumah kepada anaknya yang tidak memenuhi standar pembentukan generasi yang produktif. Bukan bermaksud menyalahkan para orang tua yang tidak mampu mendidik anaknya menjadi anak yang memiliki etika yang bagus. Akan tetapi itulah kenyataan yang terjadi disaat sekarang ini. Orang tua seakan-akan berlepas tangan terhadap perbuatan yang dilakukan oleh anaknya di luar. Atau bahkan orang tua yang mengarahkan anaknya untuk berbuat amoral. Jika dipersentasekan, banyaknya orang tua yang mendidik anaknya agar memiliki karakter lebih kecil dibanding orang tua yang cenderung memberi kebebasan kepada anaknya untuk berbuat sesuka anaknya karena alasan tertentu. Sungguh menyedihkan jika ada orang tua yang bangga dengan tindakan amoral yang dilakukan oleh anaknya.
- Yang kedua, karena lingkungan tempat tumbuh mereka yang tidak kondusif. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan “ jika engkau berteman dengan tukang besi, jika tidak luka karena besi itu, minimal terkena kotorannya. Berbeda jika engkau berteman dengan penjual parfum, minimal engkau mendapatkan bau harum darinya”. Hal ini menggambarkan kepada kita betapa besar pengaruh lingkungan terhadap diri seseorang. Jika generasi muda kita bergaul dengan orang yang suka mencuri, kalaupun mereka tidak ikut mencuri, mereka akan ikut memanfaatkan barang hasil curian itu.
- Yang ketiga, faktor agama yang hanya tinggal identitas yang terpajang di Kartu Tanda Penduduk saja tanpa pengamalan. Islam khususnya, agama ini memiliki aturan yang jelas dengan konsekuensi setiap kesalahan para penganutnya akan menndapatkan sesuatu yang setimpal pula. Bukan agamanya yang terlalu mempersulit penganutnya, akan tetapi penganutnya yang belum bisa merasakan indanya masuk ke dalam agamanya secara menyeluruh. Di dalamnya diajarkan bagaimana mengefektifkan semua waktu untuk kebaikan-kebaikan. Jadi mustahil bagi mereka yang memasukinya secara menyeluruh akan menghabiskan waktu yang dimiliki dengan sesuatu yang sia-sia.
Akibatnya, banyak generasi muda kita salah orientasi. Mereka terbuai dengan kebebasan sementara yang sebenarnya jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjerumuskan mereka ke dalam jurang kehinaan. Orientasi yang terbangun dari lingkungan yang tidak baik akan melahirkan orientasi yang tidak baik pula. Jikalau sekarang diadakan survei tentang orientasi yang ada benak generasi muda kita hari ini, barangkali sedikit sekali yang orientasinya jauh ke depan. Angan-angan kosong mereka membuat mereka lupa diri. Kegelisahan yang menyelimuti relung-relung hati mereka menyita pikiran dan energy mereka tanpa ada solusi tepat yang lahir dari dalam diri mereka sendiri. Berbagai akibat yang ditimbulkan dari faktor di atas membuat banyak orang resah. Beberapa solusi yang ditawarkan oleh banyak pihak untuk kebaiakan para generasi muda, seolah-olah hanya menjadi ceremonial belaka. Sehinggga hasilnya pun belum begitu nampak.